suarasurabaya.net| Aksi unjukrasa mahasiswa memperingati Hari Pendidikan nasional berlangsung agak tegang di Jl. Gubernur Suryo. Sejak pukul 11.00 WIB, kelompok-kelompok mahasiswa datang bergelombang untuk menggelar unjukrasa di sana. Sedikitnya ada 4 kelompok massa yang berunjukrasa di depan Gedung Negara Grahadi.
Yang pertama tiba adalah Jaringan Education For All Jawa Timur. LSM ini mengkritik kebijakan pendidikan yang dijalankan pemerintah. Aksi ini berlangsung tertib dengan menggelar aksi teatrikal. Gelombang berikutnya adalah massa dari BEM Universitas Negeri Surabaya. Aksi ini juga berlangsung tertib dengan gelar aksi teatrikal.
Aksi ketiga digelar gabungan organisasi mahasiswa, diantaranya Persatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Muslim Indonesia (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKRI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Kelompok mahasiswa ketiga ini sempat beradu dorong dengan polisi karena menggelar aksinya di tengah Jl. Gubernur Suryo depan Gedung Negara Grahadi. Kelompok yang jumlahnya hanya belasa mahasiswa ini mengkritik pemerintah yang dinilai gagal dalam menjalankan kebijakan pendidikan.
AKBP M. IQBAL Wakapolrestabes Surabaya yang memimpin jalannya pengamanan aksi unjukrasa sempat membiarkan kelompok ini berorasi di tengah jalan meskipun saat itu arus lalu lintas di Jl. Gubernur Suryo macet. Namun sampai batas toleransi waktu yang diberikan habis, mahasiswa rupanya tidak beringsut dari tengah Jl. Gubernur Suryo.
Akhirnya polisi dengan memaksa, mendorong para mahasiswa ke pinggir jalan. Meskipun sempat tegang, tidak terjadi aksi baku pukul antara pengunjukrasa dan polisi. Mahasiswa pun menurut dan berorasi di pinggir jalan.
Aksi unjukrasa ini berlanjut di depan Gedung DPRD Surabaya. Kelompok dari BEM Unesa dan gabungan organisasi kemahasiswaan itu mendesak menemui anggota DPRD Surabaya.(edy)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar